Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

[Kupas Tuntas] - KAPPA, "Miniatur Kehidupan Manusia dengan Sistem Lebih Praktis", Bagian I

Gambar
Judul : KAPPA | Penerbit : KPG Penulis : Ryunosuke Akutagawa | Penerjemah : Winarta Adisubrata Penataletak : Deborah Amadis Mawa | Jumlah Hlm. : iv+83 Cetakan Pertama , Juni 2016 | ISBN : 978-602-424-095-0 Rating Buku : 5/5 | Sastra Dunia “Apa yang paling ingin kita banggakan ialah yang tidak ada pada kita.” (Halaman 48) KAPPA— sebuah novelet yang ditulis Akutagawa pada tahun 1927. Merupakan salah satu buku-buku pertama dari sastra Jepang yang saya baca, jadi merupakan pengalaman yang menyenangkan ketika kita memutuskan untuk memulai suatu bacaan baru dan mendapatkan buku yang ketika kata “bagus” saja tak cukup untuk menggambarkannya. Saya membaca novelet ini pertama kali pada tanggal 9 Desember 2016, dan ketika saya menuliskan ulasan ini, seingat saya, saya sudah membaca ulang sebanyak 7 sampai 8 kali. Dan bisa dibilang ini merupakan sebuah rekor yang luar bisa untuk saya sendiri, karena saya adalah orang yang terbilang pilih-pilih untuk bisa membaca ulang

[Ulasan Buku] - Call From an Angel

Gambar
Judul : Call From an Angel ( L’Appel de L’Ange ) | Penerbit : Spring Penulis : Guillaume Musso | Penyunting : Selsa Chintya Jumlah Hlm .: 432 hlm | Cetakan pertama , Oktober 2017 ISBN : 978-602-6682-08-6 | Rating Buku : 4/5 “Kau seperti tersesat dalam sudut gelap jiwamu. Kalau kau benar-benar ingin merasa lebih baik, kau harus menyingkirkan hantu masa lalu yang terus membebanimu” (Halaman 198) Di New York, tanpa sengaja ponsel Madeline dan Jonathan tertukar. Saat mereka menyadari kesalahan tersebut, mereka sudah terpisah hampir sepuluh ribu kilometer. Madeline adalah seorang floris di Paris, sedangkan Jonathan memiliki restoran di San Fransisco. Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk menyerah pada godaan dan menulusuri ponsel masing-masing. Namun, itu malah menguak sebuah rahasia yang ingin mereka berdua kubur selamanya. Sebuah rahasia yang bisa membunuh mereka berdua. “Kekacauan macam apa yang baru saja kumasuki? Dalam darahku paling tidak ada dua gr

Bermedia Sosial Ala Saya

Gambar
Sumber Gambar: Katarina Tulisan ini merupakan bagian dari kolaborasi menulis yang saya adakan dengan kedua teman berpikir random saya, yakni Nyai Ipeh dan Raden Juliardi . Sebelumnya kami juga sudah pernah melakukan kolaborasi yang sama, dan bisa dilihat di link ini. Baiklah, seperti biasa berawal dari obrolan random dan akhirnya membuahkan sebuah kesepakatan “Oke, kita bikin tulisan tandem”, dan kali ini kami ingin mengangkat tema “Apa saja yang bisa dan tidak bisa kami share ke media sosial versi masing-masing” . Berbicara mengenai media sosial, mungkin sebagian besar dari orang yang kita kenal mempunyai akun minimal satu akun di salah satu jenis media sosial yang ada. Bahkan, beberapa teman yang saat ini bisa terbilang dekat dengan saya berasal dari jaringan media sosial. Itu mungkin salah satu hal positif yang bisa didapatkan, yakni kita bisa mempunyai teman lebih banyak dalam waktu yang juga bisa terbilang cepat dan irit biaya karena jika ingin melakukan komunik

[Resensi Film] - Sweet 20 (2017), Nostalgia Tembang Lawas

Gambar
Sumber Gambar: Google Image Sutradara : Ody C. Harahap | Produser : Chand Parwez Servia Screenplay : Upi | Based On : Miss Granny |   Pemain : Tatjana Saphira, Morgan Oey, Kevin Julio, Slamet Rahardjo, Niniek L. Karim, Lukman Sardi, Cut Mini, Widyawati Sophian, Alexa Key, Tika Panggabean |   Rumah Produksi : Starvision Plus, CJ Entertainment Distribusi : Starvision Plus | Tanggal Rilis : 25 Juni 2017 Durasi : 109 menit | Genre : Drama, Komedi | Rating : 4/5 ♪ Lenggang mengorak menarik hati serentak Hei…hei…siapa dia Wajah sembunyi di balik payung fantasi Hei…hei…siapa dia ♪ SWEET 20—sebuah film bergenre drama komedi yang merupakan hasil remake dari film Korea Selatan Miss Granny . Berangkat dari kesuksesan film Miss Granny pada beberapa waktu silam, di sini CJ Entertainment menggandeng Starvision Plus untuk memproduksi kembali Miss Granny versi Indonesia yang tentu saja pada beberapa scene disesuaikan dengan budaya Indonesia agar isi drama lebih