Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Jumatulis Season 2 - 01 Pop - Dear Miss Pop

Dear Miss Pop, Rambutmu adalah rangkai indah bunga bakung berwarna baur Sarat dengan halus anak-anak rambut yang menjuntai lunglai Lambai tanganmu pada tiap langkah penaka patahan dahan-dahan nyiur Lengkap dengan jemarimu yang ramping, tak lain adalah jelma dari carang yang gemulai Gerikmu berhasil merampok sukma dari raga yang telah lama terbuang Pun kerjapmu telah dengan pongah membawa aku pergi sejenak dari nyata sebuah fana Aku terjerat olehmu, secara utuh—tak bercerih Miss Pop, Ya, begitu aku mengenalmu Garib memang untuk pertama diucap, namun menenangkan bila diulang tanpa bilangan Jika waktu berkenan memberi jeda untuk tuntutan loka Bisakah kita saling berbincang? Tak akan lama, hanya sejenak Sebilang Kerjapmu Yang Mantra 

#20FactsAboutMe Challenge!

Gambar
Heyho, di pagi yang udah gak pagi ini ik punya niat buat ngejawab tantangan dari temen-temen ik untuk posting #20FactsAboutMe. Sumfeh, demi segala Anemoi  yang masih punya tugas buat ngebawain rindu ik ke brondong ik, ik bingung mikirin 20 fakta tentang ik. Yacudalah yak, yuk kita mulai... Image by:  小雨点 Ik punya obsesi buat pake kacamata dari ik kecil. Dari ik SD, ik selalu nyari cara biar ik bisa pake kacamata. Dari ik baca di tempat-tempat gelap, ngeliat tipi dengan jarak yang deket banget, ngeliat matahari sore dilama-lamain (oke, ik gak tau ini ngefek apa enggak), baca sambil tiduran, dan masih banyak lagi. Kenapa ik pengen pake kacamata? Ya, karena ik mikir orang yang pake kacamata itu keliatan pinter dan jenius, hah! Ik punya jiwa kolektor dari ik kecil pun. Barang-barang yang ik pernah kumpulin itu: batre radio, daun-daun kering yang pas kecil suka dipake mata uang kalo lagi maenan, plastik bekas jajan/snack yang masih mulus, kardus-kardus bekas yang masih oke, dan

[Puisi] - Sua

Pada rindang pohon yang berdiri menua Aku dan mereka duduk bersila—tanpa alas Mengisap habis angin sore yang mengelilingi kami Kami duduk melingkar Membentuk huruf “O” yang tidak sempurna—berantakan Dan saling melempar kata bersama Dia datang, tak lama sebelum pertemuan ini berakhir Dengan seorang temannya saat itu Berjalan berdampingan, kemudian menghampiri kami Untuk mengucap salam Sosoknya jauh dari kata sempurna Mata mudanya tampak sayu Rambutnya tertata, berantakan Ujung bibirnya runcing, tapi terlihat serasi dengan mancung hidung yang menggantung Dan, apa yang dikenakannya menyiratkan usia hidupnya Sederhana, tak ada yang istimewa Tapi, Aku tak tahu kenapa mata ini beberapa kali mencuri pandang ke arahnya Aku mengamatinya Tak meluputkan tiap geriknya dari jangkau pandangku Lakunya halus Beberapa kali kudengar suaranya—syahdu Dan, aku menyukai saat tubuhnya berbahasa Ya, aku menyukainya—sangat Sore yang semakin menua P